KEHIDUPAN DI KELAK KELOK JALAN KEBUN KOPI PALU-PARIGI

Posted on Updated on

Jalan berkelak-kelok khas pegunungan penghubung utama Kota Palu ke Kota Parigi, Poso, Ampana, Luwuk, Morowali, Makasar dan Manado yang biasa disebut Kebun Kopi ini sering membuat mual para penumpang angkutan mobil.  Jalan nasional kebun kopi ini panjangnya kurang lebih  86 kilometer, dengan kondisi berkelok dan ada sekitar 300-an tikungan tajam, dengan puncak di kebun kopi pada ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut. Jadi jika di Kota Palu hawa udara terasa panas menyengat, di kebun kopi ini udara terasa sejuk dan nyaman.   Karena hawanya yang nyaman ini di Kebun Kopi ini banyak sekali warung-warung makan, yang bisa kita singgahi sejenak melepas penat setelah berjuang di jalan berliku.  Salah satu tempat makan yang banyak dikunjungi adalah RM. Aloha, disini anda bisa menikmati kopi, bakso atau nasi goreng hangat sambil melihat lembah yang terbentang hijau.  Dari Kota Palu, jarak untuk mencapai daerah kebun kopi ini hanya 25 Km saja.

Kebun kopi

Masih di Area Kebun Kopi ini kita bisa melihat jejeran pedagang sayuran dan buah-buahan. Namun tidak semua sayuran dan buah ini berasal dari daerah kebun kopi.

sayuran kebun kopi paluKondisi tanah yang labil membuat jalan kebun kopi ini sering longsor, dan bisa mengakibatkan kemacetan yang luar biasa. Saat longsor terjadi dan ada perbaikan jalan biasanya diberlakukan sistem buka-tutup.

longsor kebun kopi paluKalau dari Kota Palu sebelum mencapai puncak kebun kopi,  ada sebuah tempat mistis dan angker yang disebut Uwentira.   Cerita mengenai keberadaan Negeri Alam Gaib Uwentira sudah dikenal luas di  masyarakat Palu dan sekitarnya. Kawasan Wentira ini oleh kalangan paranormal di Indonesia, dikenal sebagai salah satu wilayah mistis terbesar di seluruh pelosok nusantara.  Pintu Masuk Uwentira ini adalah sebuah jembatan kuning yang terlihat biasa saja.  Di sebelah jembatan kuning  tersebut ada sebuah tugu bertuliskan bahasa kaili  NGATA UWENTIRA yg artinya daerah yang tidak terlihat.

wentiraMenurut cerita orang-orang, terkadang ada “penghuni Wentira” yang berbelanja di pasar-pasar tradisional, ciri-cirinya adalah tidak ada garis pemisah diatas tengah bibir seperti layaknya manusia normal, kalau mereka muncul tetap dilayani tetapi tidak ada yang berani mengganggu.

Diujung kelak kelok jalan kebun kopi tadi, tepatnya masuk di wilayah parigi moutong terdapat sebuah tempat yang bernama Toboli, disini juga menjadi favorit para pengguna jalan untuk singgah, sambil menyantap sajian makanan khas toboli yaitu Lalampa.  Lalampa ini adalah Penganan dari beras ketan yang diisi mirip lemper kemudian dibakar di atas arang.

lalampa toboli

Karena seringnya rusaknya jalan dan jarak yang lumayan jauh, Pemerintah Kota Palu telah mengusulkan pembuatan jalan alternatif antara Mamboro – Parigimpuu yang melewati kawasan hutan lindung.   Dan pada bulan April 2013 lalu Menhut telah menyetujui izin pinjam pakai kawasan hutan untuk keperluan jalan tersebut sepanjang 64,5 Km. Dengan disetujuinya izin pinjam pakai kawasan hutan ini, tidak lama lagi jalan baru antara Mamboro – Parigimpuu ini segera dibangun dan mungkin kebun kopi tidak seramai seperti saat sekarang ini.

Satu respons untuk “KEHIDUPAN DI KELAK KELOK JALAN KEBUN KOPI PALU-PARIGI

    Rab bhy said:
    Desember 2, 2014 pukul 10:46 pm

    Kota yg aneh. andai aja bsa di publikasian erupa poto atw pideo,,bsa saja aq nekat kesana.

Tinggalkan Balasan ke Rab bhy Batalkan balasan